Decluttering Pakaian

 

Selama kurang lebih 2 tahun lamanya, aku terobsesi banget dengan koleksi baju untuk diri sendiri sekaligus jualan baju by online. Selain karena harga yang murah menggiurkan juga karena modelnya yang lucu menggemaskan. Tapi, tanpa disadari ternyata semakin hari ruanganku jadi full dengan baju bahkan banyak baju baru yang belum terpakai. Ditambah lagi dengan semakin banyaknya baju yang aku punya, aku jadi stress karena kesulitan untuk memilah baju Ketika mau bepergian mau pakai yang mana. Lemari juga semakin full sehingga banyak pakaian yang berceceran tidak beraturan.

Hal tersebut semakin membuatku sadar semenjak aku hamil, aku mulai bingung memikirkan untuk persiapan kamar baby nantinya karena kamar tersebut telah aku gunakan full untuk menyimpan pakaian dan barang2 lainnya. Oleh karena itu, aku memutuskan untuk memberikan pakaian-pakaian yang menurutku sudah lama tidak kugunakan kepada orang yang lebih membutuhkan.

Namun hal stress kedua yang aku rasakan pada saat melakukan decluttering adalah proses pemilahannya. Satu hal karena barang yang aku punya sangatlah banyak dan masih sangat-sangatlah bagus. Tantangan yang harus aku ambil adalah mengikhlaskan barang-barang yang aku miliki. Karena seberapa besarpun usaha kita untuk mempertahankan barang yang kita suka, jika sudah tidak ada space di ruangan kita, itu juga akan sangat membuat pikiran kita stress.

Aku teringat kembali ketika akan bepergian ke suatu acara karena buru-buru, aku jadi stress sendiri karena harus memilih pakaian mana yang harus aku gunakan atau stress karena mencari pakaian yang akum au tapi gatau disimpan di bagian mana karena saking banyaknya baju yang menumpuk di rumah.

Tips dari aku yang mau decluttering pakaian supaya mudah dan tidak bingung saat memilahnya yaitu dimulai dari melihat pakaian mana saja yang dirasa sudah tidak diminati atau dirasa sudah tidak disukai, atau mungkin pakaian yang dirasa sudah sempit atau kurang muat Ketika digunakan. Yang kedua yaitu memilah Kembali pakaian yang dirasa hanya baru digunakan satu kali atau dua kali pemakaian saja selama beberapa 2 tahun atau lebih dari pembelian. Dan Yang Ke tiga tips yang paling penting adalah menahan Hasrat diri untuk belanja pakaian-pakaian baru mengikuti trend atau fomo. Ingatlah bahwa trend tidak aka nada habisnya dan hal tersebut hanya akan akan menyebabkan diri kita menjadi pribadi yang konsumtif. Memang hal tersebut sangatlah sulit untuk dikendalikan. Hingga saat ini pun aku masih sangatlah sulit untuk menahan diri untuk tidak menjadi shopaholic. Tapi cobalah untuk memulai dari hal-hal kecil yang bisa memicu sifat konsumtif kita, dimulai dari meninggalkan untuk melihat dan scrolling aplikasi/marketplace-marketplace online. Berbelanjalah sesuai dengan apa yang benar-benar kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Semangat untuk aku dan kalian yang sedang berusaha untuk memulai proses decluttering. Ingat, kurangi fomo dan gengsi yaa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

My Experience : Melamar Frontliner BRI Kanca Ajibarang, Banyumas

My Puberty: Ceritaku menghilangkan jerawat (Larissa Skin Care)